Hari
pahlawan diperingati pada tanggal 10 november 2017 karena itulah tanggal yang
paling bersejarah atau diingatkan kembali oleh para pahlawan yaitu pada saat
perang Surabaya. Sekarang sudah 72 tahun hari pahlawan dilalui. Untuk itu, mari
kita mengenangkan para pahlawan-pahlawan kita yang yang telah berusaha keras
untuk memerdekakkan Indonesia dari tangan penjajah yaitu belnda dan jepang.
Namun sekarang, saya akan
menceritakan bagaimana usaha atau perjuangan mereka untuk memerdekakan Indonesia.Setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal
Mallaby, penggantinya, Mayor Jenderal Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum
yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus
melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan
diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi
tanggal 10 November 1945.
Ultimatum tersebut kemudian dianggap sebagai penghinaan bagi
para pejuang dan rakyat yang telah membentuk banyak badan-badan perjuangan / milisi.
Ultimatum tersebut ditolak oleh pihak Indonesia dengan alasan bahwa Republik
Indonesia waktu itu sudah berdiri, dan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) juga telah
dibentuk sebagai pasukan negara. Selain itu, banyak organisasi perjuangan
bersenjata yang telah dibentuk masyarakat, termasuk di segrombolan atrau
kelompok pemuda, mahasiswa dan pelajar yang menentang masuknya kembali
pemerintahan Belanda yang memboncengi kehadiran tentara Inggris di Indonesia.
Bung tomo di surabaya,
salah satu pemimpin revolusioner Indonesia yang paling dihormati. Foto terkenal
ini bagi banyak orang yang terlibat dalam revolusi nasional Indonesia mewakili
jiwa perjuangan
revolusi utama Indonesia saat itu.[5]
Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai
melancarkan serangan. Pasukan sekutu mendapatkan perlawanan dari pasukan dan
milisi Indonesia.
Selain Bung Tomo terdapat
pula tokoh-tokoh berpengaruh lain dalam menggerakkan rakyat Surabaya pada masa
itu, beberapa datang dari latar belakang agama seperti KH. Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah serta
kyai-kyai pesantren lainnya juga
mengerahkan santri-santri mereka dan
masyarakat sipil sebagai milisi perlawanan (pada waktu itu masyarakat tidak
begitu patuh kepada pemerintahan tetapi mereka lebih patuh dan taat kepada para
kyai/ulama) sehingga perlawanan pihak Indonesia berlangsung alot, dari hari ke hari,
hingga dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya
dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur.
Pertempuran ini mencapai waktu sekitar tiga minggu.
Setidaknya 6,000 - 16,000 pejuang dari pihak
Indonesia meninggal dan 200,000 rakyat sipil mengungsi dari Surabaya.[2] Korban dari pasukan Inggris dan India
kira-kira sejumlah 600 - 2000 tentara. Pertempuran berdarah di Surabaya
yang memakan ribuan korban jiwa tersebut telah menggerakkan perlawanan rakyat
di seluruh Indonesia untuk melakukan perlawanan. Banyaknya pejuang yang gugur
dan rakyat sipil yang menjadi korban pada hari 10 November ini kemudian
dikenang sebagai Hari Pahlawan oleh Republik Indonesiahingga
sekarang.
ia
dari penjajah.
Itulah
perjuangan pahlawan-pahlawan Indonesia yang
sangat berani dan gagah. Oleh
karena itu, kita tidak boleh meremehkan pahlawan Negara sendiri. Apalagi Bung
Tomo, Dia adalah pahlawan yang mengikuti perang Surabaya melawan inggis dan
belanda.
Selamat hari pahlawan yang ke 72 !
mantap sipsip ok sip
ReplyDeletewah hebat blognya menginspirasi
ReplyDeletentapss
ReplyDeletenice
ReplyDelete